Rabu, 12 Februari 2014

Out of box?

I was just wondering why there is 'out of box' term.

Kalau saya artikan secara harfiah, out of box itu berarti berada di luar kotak. Dalam dunia nyata, sebuah sistem itu seringkali diibaratkan sebagai sebuah kotak. Dan berada di luar kotak akan berarti berada di luar sistem. Berusaha keluar dari sistem yang biasa mengikat kita memang sulit, tapi bayangkan ketika kita sudah berada di luar kotak tersebut.
Coba bayangkan kita sekarang berada di suatu kotak tertutup dan gelap. Terkadang, bagian atas kotak tersebut terbuka dan akan masuk seberkas cahaya melalui celah tersebut. Tentu saja, biasanya orang penasaran darimana cahaya tersebut berasal. Tapi, untuk keluar dari kotaknya saja sulit untuk dilakukan. Mengapa? Karena mungkin kita secara tidak sadar merasa takut untuk lepas dari sistem yang dianut oleh kebanyakan orang. Secara tidak sadar pula, kita sebenarnya takut untuk menjadi berbeda dari kebanyakan orang.
Dari situ mungkin hanya tersisa sedikit orang yang struggling untuk keluar dari kotak. Berada di luar kotak bisa berarti dua hal: menyeramkan atau menjadi outstanding. Menyeramkan karena kita tidak tahu apa yang ada di luar kotak karena kita belum pernah berada di sana. Terlebih lagi kita pun bisa tidak dianggap karena kita berbeda because we're no longer in the box. Pilihan lainnya adalah menjadi orang yang berani berdiri di luar sistem dan mencari asal cahaya tersebut. Semakin dekat kita dengan sumber cahaya, semakin kita pun akan ikut bersinar karena cahaya tersebut.
Keluar dari kotak erat kaitannya dengan keluar dari zona nyaman kita. Sulit tapi sekalinya dilakukan kita tidak akan pernah tahu apa yang akan kita hadapi di luar sana. Yah, sedikit pelajaran yang hari ini saya dapatkan: be brave to be different, to be out of box and extraordinary! Just be awesome in your own way!

Maaf kalau tulisannya sedang ngelantur :D

Senin, 10 Februari 2014

Bersuara

Sepertinya mulai saat ini saya akan kembali mencoba menulis dengan gaya bahasa yang lebih formal. Semakin banyak alasan untuk berlatih menggunakan tata bahasa yang lebih baik. Salah satunya karena saya ingin berlatih menyampaikan argumen atau pemikiran saya tanpa harus kehabisan kata-kata.
Terkadang, di saat sedang ingin menyampaikan sesuatu, saya hampir selalu tidak bisa menemukan diksi yang tepat. Semakin jarang saya menulis, semakin tidak terasah pula kemampuan berpikir kritis untuk menyampaikan pendapat. Hal ini sangat terasa ketika saya harus bersuara tentang suatu topik tertentu. Saya paham akan topik tersebut namun saya tidak terbiasa mengkritisi segala sesuatunya. Seringkali saya tidak bisa menemukan kata yang tepat ketika bersuara dan hal ini menyebabkan kesalahpahaman atau tidak mengertinya lawan bicara akan apa yang saya sampaikan. Ketangkasan berkomunikasi sendiri adalah salah satu kemampuan diri yang paling dibutuhkan dalam bidang apapun. Dan saya sadar, saya kurang dalam hal tersebut.
Selain sulit menemukan diksi yang tepat, saya juga seringkali menggunakan 'filled pause', suatu istilah yang saya peroleh dari judul tugas akhir teman. Filled pause merupakan jeda bisa berupa kata ketika kita sedang berbicara, seperti mm, rrr, dan lainnya. Hal ini biasa terjadi saat kita berpikir ketika berbicara.
Saya pun sudah sering kali diingatkan tentang hal tersebut. Terutama saat melaksanakan seminar tugas akhir 2, dimana saya ditegur oleh pembimbing agar lebih jelas dan tegas dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Berpikirlah sebelum menjawab, jangan sembari menjawab. Hal ini bisa membuat kita lebih lancar dalam menjawab pertanyaan dan juga dalam memaparkan suatu topik tertentu. Jika kita sudah tau dan mengerti apa yang ingin disampaikan, hal ini bisa mengurangi filled pause. Namun, untuk diksi dan pengunaan istilah-istilah mungkin akan bisa dilatih dengan banyak membaca dan menulis. Oleh karenanya, saya ingin berlatih untuk membuat tulisan-tulisan yang baik. Hopefully, it could help :)