Hemm.. gue baru pulang nonton midnight. Film yang gue tonton Habibie & Ainun. Random? Ga juga sih.
Tadi gue pulang dari kampus jam 2, beres presentasi maninfo langsung balik ke kosan. Niat tidur siang eh malah main game. Kosan masih kosong. Sepi. Cuma ada gue sama Teh Nunuy. Sorenya, ternyata Alifa balik ke kosan. Aseeek! Jadi ada temen :D
Tiba-tiba, "Udah nonton Habibie & Ainun?". "Belum". "Nonton yuk!". "Yoook!". Akhirnya gue nonton. Niat nonton yang jam 8 tapi ternyata ga kebagian tiket. Diputuskan nonton yg jam 21.55. Begitu liat harga tiket Rp 50.000,00?! Njir, gue bokek. Tapi terlanjur jadi ya sudahlah. Ah, mana gue baru beli screen protector seharga 100rb lagi. Totally brooooke! Jangan ajak gue ngapa-ngapain lagi sampai akhir bulan ini ya....
Nunggu 2 jam. Makan sambil ngobrol di KFC.
21.51 : berangkat ke bioskop. Duduk manis sebentar dan film pun dimulai. Mau ngebahas sedikit tentang filmnya.
Habibie & Ainun
Sebuah film yang digarap Hanung dan diangkat dari tulisan seorang Habibie. Kisah presiden ke-3 Indonesia dengan seorang wanita yang ada hidupnya selama 48 tahun.
Dibuka dengan adegan di sekolahan jaman SMA. Habibie muda dan Ainun muda. The two brightest students at school. Masuk ke cerita Habibie sudah di Jerman tahun 59 lalu pulang ke Indonesia. Mereka berdua pun dipertemukan kembali dan akhirnya menikah sebelum kembali lagi ke Jerman.
Karakter Habibie yang diperankan oleh pemerannya (ga pernah apal nama artis) acungan jempol deh buat gaya bicaranya. Mirip banget sama Pak Habibie. BCL sebagai Ibu Ainun juga dipuji sama Pak Habibie aslinya. Hanya saja, begitu pertama kali muncul di Jerman dengan jas coklat, gue berpikiran kayak Mr. Bean :D
Dari film ini, gue juga suka nuansa dan warna yang diberikan. Tapi sayang, banyak iklannya -_-, kayak chocolatos, terus ada beberapa barang yang seharusnya dulu belum ada juga. Microsoft wordnya 2007 padahal tahun 1990an akhir, laptopnya juga Dell yang termasuk baru. Hal-hal seperti itu sayang banget ga bisa dikejer propertinya. Terus kalo mau nampilin iklan ga usah segitunya juga lah. Satu lagi pas Pak Habibie diangkat jadi wakil presiden dan fotonya disandingkan dengan Pak Harto. Kenapa ga foto asli aja? Padahal foto Pak Hartonya asli. Make upnya juga jelek bangeeet. Pas pemerannya pada tua, masih keliatan muda banget gitu.
Balik ke ceritanya. Kalo kata abg labil pasti bilang, "co cwiiiit". Filmnya memang romantis dan ternyata Pak Habibie seromantis itu :O (dan gue masih ga percaya ada lelaki sebaik itu, haha). Beliau rela jalan kaki jauh sepulang kerja ketika perekonomiannya belum stabil. Bu Ainun yang memang kuat. Pintar dan hebat. Jarang sekali mengeluh. Cerita seputar orang besar nan hebat yang dimiliki negeri ini. Insinyur mesin dan dokter. Sampai akhirnya menjadi menteri hingga presiden. Diceritakan pula konflik-konflik yang biasa terjadi dan dihadapi para petinggi negeri ini. Gue sempat berharap andaikan para petinggi negeri ini memilik prinsip dan bersikap layaknya Pak Habibie. Betapa makmurnya negeri ini jadinya. Just a wish.
Kisah tentang penerbangan perdana N250. Disaksikan presiden dan menjadi hadiah ulang tahun Ibu Ainun :3. He made his promise. Sediiih waktu Habibie kembali ke hangar dan menangis karena meratapi suatu hal yang bisa menjadi besar, namun bangsa kita sendirilah yang masi belum bisa percaya akan kekuatan sendiri :(.
Kisah seorang jenius yang ingin mengabdi pada ibu pertiwi. Film ini selain menunjukkan keromantisan pasangan Habibie Ainun, juga menambahkan nilai patriotisme keduanya. Oh iya, ketika gue nonton, sempat teringat kata-kata papa. He said that di balik orang-orang besar selalu ada wanita tangguh whether it's a mom or his spouse. Seperti Ibu Ainun untuk Pak Habibie, Ibu Tin untuk Pak Harto, dan banyaj contoh lainnya. Wanita yang selalu ada untuk menjaga mereka, mengerti mereka, dan ya tangguh.
Overall, a really great story (and it's a true one) and a good movie. Romantis, patriotis, sedih. Ya, sedih. Terbukti dari banyak orang yang nangis. Rrrr. Mungkin kecuali gue. Tapi, filmnya sedih beneran kok. Guenya aja yang susah nangis dan susah terharu apalagi cuma nonton. Walaupun tau itu based on true story. Hehe.
Ok then. That was the story.