I love sunset. Look at the color of it! It's beautiful, isn't it? And the basket? Well, I love basketball too. This picture just combines the two things I love :)
Jumat, 29 Juni 2012
Malam Kamis di BasDat
Judulnya.. Hmmm.. Sedikit seram.. Hahahaha..
Ga penting. Jadi, tadi gue baru pulang dari 'kumpul-kumpul' bersama segelintir orang di selasar Basis Data. Topik yang diangkat adalah kaderisasi. Ya, kaderisasi. Bukan gue banget emang. Haha. Ini gue juga dateng karena sekalian keluar dan diajak penanggung jawab angkatan untuk kaderisasi kali ini. Gue ga akan cerita tentang apa yang kami bicarakan tadi sekarang dengan alasan belum waktunya semua itu dibeberkan dan di sini sepertinya bukan tempat yang tepat. Yang mau gue tulis sekarang cuma secuil pikiran yang berkecamuk di kepala ini. Apa sih kaderisasi? Gue bukan orang yang pantas buat ngebahas hal ini. Gue juga masih ngerasa bukan kader yang baik di organisasi gue. Gue cuma orang yang berusaha menjalankan tugas atau kewajiban dimana gue berada yang dalam hal ini adalah organisasi. Tapi, di saat gue bisa lepas dari tugas atau kewajiban itu gue cukup menikmati kegabutan gue kok. Hehehe.
Nah, balik lagi nih ke pertanyaan tadi. Apa itu kaderisasi? Kaderisasi itu pengaderan. Pengaderan sendiri menurut kamus berarti proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader. Apa itu kader? Yaitu orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting dalam pemerintahan, partai, dsb. Dalam kasus ini, organisasi dan lebih mengerucut lagi himpunan mahasiswa jurusan. Menurut gue juga kaderisasi itu proses pembelajaran dan proses ini akan dilakukan seumur hidup, meskipun dengan nama yang berbeda. Tidak selalu bernama kaderisasi.
Jelas bukan? Proses mendidik! Menurunkan ilmu kepada calon kader nantinya. Bukan ajang balas dendam seperti yang sering kita dengar di salah satu perguruan tinggi sana. Bukan ajang menyakiti anak orang secara fisik! Tapi MENDIDIK! Itu kaderisasi. Bukan ajang gaya-gayaan agar terlihat 'cool' sebagai satuan keamanan atau terlihat selalu 'ceria dan bersemangat' sebagai motivator atau terlihat 'tegas dan berwibawa' sebagai seorang danlap yang lantang berbicara di depan calon kader. Itu cuma sebagian kecil yang jadi efek samping pengkader, namun mesti diingat lagi bahwa tujuan utama kaderisasi adalah mendidik yaitu penurunan ilmu atau sharing knowledge kepada calon kader ini. Terkadang mendidik perlu cara yang keras agar ilmu yang diturunkan diserap dengan baik, tapi tidak selamanya itu berjalan efektif. Selama masih bisa diturunkan dengan cara-cara yang lebih manusiawi, tanpa adanya let's say agitasi atau semacamnya, kenapa tidak? Tegas itu dibutuhkan tapi tidak selalu harus keras. Saya bilang tidak selalu loh, jadi sekali-kali keras juga bahkan diperlukan apalagi untuk para calon kader yang terkadang mungkin masih duduk diam di comfort zone-nya sehingga perlu sedikit 'tamparan'. Tapi, keras yang saya maksud di sini bukan keras secara fisik ya dan bukan juga cuma adu keras suara. Seorang pengkader itu seharusnya sudah tahu dengan baik apa yang ingin ditanamkan kepada yang dikader. Seorang pengkader seharusnya bisa mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam organisasinya sehinggal nilai-nilai serta ilmu-ilmu tersebut bisa diturunkan dengan baik ke generasi setelahnya.
Gue bukan anak PSDA atau MSDM atau HRD atau apapun itu yang berbau anggota. Gue bukan orang yang peduli dengan kaderisasi juga. Tapi, alangkah indahnya apabila kaderisasi itu bisa benar-benar menghasilkan kader-kader terbaik untuk suatu organisasi dan kembali ke tujuan awal kaderisasi itu, untuk menurunkan ilmu dan nilai-nilai yang ada dalam suatu organisasi.
Selamat mengikuti kaderisasi untuk para mahasiswa baru, selamat mengikuti apalah itu namanya osjur untuk yang akan bergabung dengan himpunan, selamat mengikuti kaderisasi terbaik yang ada di keluarga kita, selamat mengikuti kaderisasi akademis, selamat untuk para calon kader terbaik bangsa wahai pemuda pemudi Indonesia :) <-- sambil diputar lagu Bangun Pemudi Pemuda #lebay
Ga penting. Jadi, tadi gue baru pulang dari 'kumpul-kumpul' bersama segelintir orang di selasar Basis Data. Topik yang diangkat adalah kaderisasi. Ya, kaderisasi. Bukan gue banget emang. Haha. Ini gue juga dateng karena sekalian keluar dan diajak penanggung jawab angkatan untuk kaderisasi kali ini. Gue ga akan cerita tentang apa yang kami bicarakan tadi sekarang dengan alasan belum waktunya semua itu dibeberkan dan di sini sepertinya bukan tempat yang tepat. Yang mau gue tulis sekarang cuma secuil pikiran yang berkecamuk di kepala ini. Apa sih kaderisasi? Gue bukan orang yang pantas buat ngebahas hal ini. Gue juga masih ngerasa bukan kader yang baik di organisasi gue. Gue cuma orang yang berusaha menjalankan tugas atau kewajiban dimana gue berada yang dalam hal ini adalah organisasi. Tapi, di saat gue bisa lepas dari tugas atau kewajiban itu gue cukup menikmati kegabutan gue kok. Hehehe.
Nah, balik lagi nih ke pertanyaan tadi. Apa itu kaderisasi? Kaderisasi itu pengaderan. Pengaderan sendiri menurut kamus berarti proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader. Apa itu kader? Yaitu orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting dalam pemerintahan, partai, dsb. Dalam kasus ini, organisasi dan lebih mengerucut lagi himpunan mahasiswa jurusan. Menurut gue juga kaderisasi itu proses pembelajaran dan proses ini akan dilakukan seumur hidup, meskipun dengan nama yang berbeda. Tidak selalu bernama kaderisasi.
Jelas bukan? Proses mendidik! Menurunkan ilmu kepada calon kader nantinya. Bukan ajang balas dendam seperti yang sering kita dengar di salah satu perguruan tinggi sana. Bukan ajang menyakiti anak orang secara fisik! Tapi MENDIDIK! Itu kaderisasi. Bukan ajang gaya-gayaan agar terlihat 'cool' sebagai satuan keamanan atau terlihat selalu 'ceria dan bersemangat' sebagai motivator atau terlihat 'tegas dan berwibawa' sebagai seorang danlap yang lantang berbicara di depan calon kader. Itu cuma sebagian kecil yang jadi efek samping pengkader, namun mesti diingat lagi bahwa tujuan utama kaderisasi adalah mendidik yaitu penurunan ilmu atau sharing knowledge kepada calon kader ini. Terkadang mendidik perlu cara yang keras agar ilmu yang diturunkan diserap dengan baik, tapi tidak selamanya itu berjalan efektif. Selama masih bisa diturunkan dengan cara-cara yang lebih manusiawi, tanpa adanya let's say agitasi atau semacamnya, kenapa tidak? Tegas itu dibutuhkan tapi tidak selalu harus keras. Saya bilang tidak selalu loh, jadi sekali-kali keras juga bahkan diperlukan apalagi untuk para calon kader yang terkadang mungkin masih duduk diam di comfort zone-nya sehingga perlu sedikit 'tamparan'. Tapi, keras yang saya maksud di sini bukan keras secara fisik ya dan bukan juga cuma adu keras suara. Seorang pengkader itu seharusnya sudah tahu dengan baik apa yang ingin ditanamkan kepada yang dikader. Seorang pengkader seharusnya bisa mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam organisasinya sehinggal nilai-nilai serta ilmu-ilmu tersebut bisa diturunkan dengan baik ke generasi setelahnya.
Gue bukan anak PSDA atau MSDM atau HRD atau apapun itu yang berbau anggota. Gue bukan orang yang peduli dengan kaderisasi juga. Tapi, alangkah indahnya apabila kaderisasi itu bisa benar-benar menghasilkan kader-kader terbaik untuk suatu organisasi dan kembali ke tujuan awal kaderisasi itu, untuk menurunkan ilmu dan nilai-nilai yang ada dalam suatu organisasi.
Selamat mengikuti kaderisasi untuk para mahasiswa baru, selamat mengikuti apalah itu namanya osjur untuk yang akan bergabung dengan himpunan, selamat mengikuti kaderisasi terbaik yang ada di keluarga kita, selamat mengikuti kaderisasi akademis, selamat untuk para calon kader terbaik bangsa wahai pemuda pemudi Indonesia :) <-- sambil diputar lagu Bangun Pemudi Pemuda #lebay
Kamis, 28 Juni 2012
My Father's Day
Hi, Pa! I just wanna say Happy Birthday and I love you :)
I'm grateful to be your daughter.
Nothing more I can say cause nothing I could give to you but my wish so you will always have a happy life ever after.
I'm grateful to be your daughter.
Nothing more I can say cause nothing I could give to you but my wish so you will always have a happy life ever after.
Senin, 25 Juni 2012
Masuk ITB And 3 Years After :)
"Ih, wow! Ga kerasa" adalah frase yang paling sering diungkapkan oleh banyak orang. Gue dulu cuma anak kecil cupu, remaja tanggung yang sok dewasa. Cuma seorang anak daerah yang pengen mengenyam pendidikan tinggi dan terdampar di kampus Ganesha yang luar biasa ini. Emm, sepertinya salah kalau gue bilang terdampar karena gue ke sini setelah mendayung perahu sekencang yang gue bisa saat itu. Ya, dulu ITB itu salah satu mimpi besar gue yang bikin gue 'tobat' di semester akhir gue waktu SMA. Haha. Kayaknya gue udah pernah cerita tentang hal ini sebelumnya. Nothing more I'll say.
Di ITB, begitu masuk, gue dan teman-teman 2009 lainnya yang masih berseragam SMA dan pertama kali mengenakan jas almamater berwarna, hmm, let's say biru kehijau-hijauanatau hijau kebiru-biruan ?, haha, apapun itu, kami disambut dengan salam hangat kampus Ganesha. Jiwa-jiwa tenang kami mungkin bergetar mendengar teriakan kencang salam tersebut. Di Sabuga sana juga kami diwariskan salam tersebut. Salam yang memiliki arti luar biasa. Didendangkan pula lagu-lagu kampus yang mungkin membuat bulu kuduk berdiri ketika dinyanyikan dengan khidmat atau mungkin karena AC di dalam ruang Sabuga yang terlalu dingin :D. Just kidding.
Tahun ini, akan memasuki tahun keempat gue di kampus yang insya Allah menjadi tahun terakhir gue memegang titel sebagai mahasiswa S1. Amin. Tapi, bayangan gue di Sabuga saat itu, hari-hari pertama gue menginjakkan kaki di kampus ini terasa lagi karena melihat kembali jas almamater a.k.a jamal yang bertebaran di kampus. Sejujurnya beberapa minggu yang lalu, gue sempat kehilangan jamal gue. Mm, ga bisa dibilang ilang juga sih, gue lupa naro jamal itu dimana. Kok lupa sih? Itu jamal loh? Gue bisa diamuk massa yang pengen banget masuk ITB nih kayaknya. Ya, namanya lupa, mau gimana lagi dong? Tenang, beberapa hari yang lalu udah ketemu kok. Emang kenapa sampe ilang? Ga bangga pake jamal ITB padahal kan ada lambang gajahnya di dada kiri? At one moment, I'm proud, way too proud. But for another moment, I'm gonna say, "Not that proud" <-- dengan meme Obama dan sejujurnya jamal gue kegedean -_____-. Dulu, gue pernah dikasih tau sama senior gue, di saat gue bangga karena gue dapet jas itu. Jas itu bukan cuma kebanggaan tapi juga tanggung jawab. Sempat gue tertegun sebentar. Tapi, gue masih terlalu egois dan cuek saat itu. Well, sampe sekarang sih. Hal itu sampai sekarang bikin gue bangga tapi juga malu kalo pake atribut apapun yang berbau ITB. Padahal ya, dulu pas gue mau masuk ITB nih, gantungan kunci gue ITB, terus gue sering pake pin ITB juga. Hahaha. Udah sih itu doang.
Ketika nomor registrasi peserta USM Terpusat gue dinyatakan diterima, di STEI pula, yang dulu katanya passing grade tertinggi, mungkin satu mimpi gue sudah terwujud. Kalau tidak salah pengumuman itu tanggal 12 Juni 2009. Tapi sayangnya, gue sempat menghela nafas terlalu panjang. I was late to walk on the right track. Nyesel? A little, but it was my mistake and i need to mend it :). Gue terlalu lamban melangkah dan sepertinya di tahun terakhir ini gue harus bisa lari kenceng, ga kayak kuda, tapi kayak cheetah <-- dari tadi analoginya lebay ya?
Di saat yang lain sudah berkontribusi, berkarya besar, menapaki karirnya, atau meraih mimpi-mimpi besar mereka, gue masih tidur-tiduran di kamar kosan and just doing nothing. Waktu gue STEI, gue ikutan PLO dengan hanya memenuhi syarat lulus, bahkan kuliah tpb juga gitu, haha. Begitu penjurusan, dagdigdug, super tegang, ga tau deh gue masuk jurusan apa yang penting gue ga kelempar ke Power *itu do'a gue*. Ga bermaksud gimana sama power loh, yang ada gue takut masuk power karena terlalu imba, out of my reach. Nah, kalo yang ini mun teu hilap mah tanggal 7 Juni 2010, penjurusan, gue buka ol.akademik.itb.ac.id <-- ini situs paling mengerikan buat anak ITB sepertinya, lol. Jreng jreng jreng! Keluar lah tulisan yang bilang kalo gue masuk Teknik Informatika. Okay! Life goes on! That was my first choice. Alhamdulillah, sejauh ini Allah masih memberikan hal yang gue inginkan dan semoga yang terbaik juga buat gue. Dari mulai masuk ITB dan STEI yang merupakan pilihan pertama gue, masuk IF yang juga pilihan pertama gue. Alhamdulillah. Cuma ucapan syukur yang bisa gue lakukan :). Nilai gue emang ancur-ancuran waktu TPB, ga kayak temen-temen gue yang terlalu jenius. Nilai gue pas-pasan dah. Haha. Masa setaun gue di TPB, gue sempet ikutan seleksi masuk dua unit pendidikan di kampus. Lolos. Tapi, gue ga bisa berkontribusi lebih banyak lagi di sana for some reasons. I mean gue gabut. Ya, gue gabut! Huft. Sorry. Padahal terkadang gue mau main ke unit-unit itu lagi, pengen menyalurkan hobi lama dan mendapatkan ilmu baru, pengen berkontribusi lagi. But I could just say sorry and regret now.
Selesai masa satu tahun gue di TPB dengan nilai gue yang ancur-ancuran dan kegabutan gue di unit. Gue ikut diklat OSKM sama ikutan SPARTA HMIF. Pengalaman berharga? Sangat berharga. Di OSKM, mata gue yang biasanya dipake merem doang jadi kebuka ngeliat kondisi kampus dan kondisi riil di masyarakat. Di SPARTA HMIF, gue dapet banyak teman baru, teman seangkatan yang selama 2 tahun di jurusan ini bareng-bareng terus. Susah senang menghadapi tugas di Informatika yang luar biasa. Infantri. Angkatan gue informatika 2009. Bangga di Infantri? Ga ah. Biasa aja. Kita deket karena situasi dan kondisi yang maksa kita untuk dekat. Gue baru bangga kalau di saat kita dipisahkan oleh situasi dan kondisi nantinya, di saat kita semua udah lulus bareng-bareng, entah dimana kita akan melanjutkan hidup kita, kita tetap ingat satu sama lain, tetap menjaga komunikasi kita, baru deh gue bakal bilang, gue bangga sepenuhnya sama kalian semua wahai Infantri. Sukses semua? Pastinya. Insya Allah. Amin.
Ngomong-ngomong tugas di informatika nih, gue sama beberapa teman yang baru keluar dari kelas Perilaku Organisasi pernah bercanda kalau Labtek V (tempat bernaungnya anak informatika) itu adalah Azkaban dengan dosen-dosennya jadi Dementor dan tugas yang melimpah di informatika sebagai Dementor's Kiss. Itu semua bikin anak-anak Labtek V hidupnya kayak Zombie. Hahaha. Mm, dosennya diibaratkan sebagai Dementor tapi sebenarnya ga ada yang segitu menyeramkannya kok, malahan baik-baik dan dosen-dosen terpilih yang sungguh luar biasa yang alhamdulillah lagi gue berkesempatan untuk dididik oleh beliau-beliau ini :)
Lanjut, masuk tingkat 2, gue baru merasakan TPB a.k.a Tahap Paling Bahagia di ITB ini memang benar begitu adanya. Masuk jurusan berjuta-juta kali lipat bikin stres sampe bikin gue jadi penyakitan. Ini serius. Jadi buat para mahasiswa baru berbahagialah kalian setahun ke depan. Buat yang baru pada masuk jurusan, persiapkanlah diri kalian. Perjuangan keras yang sesungguhnya baru akan kalian rasakan. Di tahun kedua ini, gue dapat teman-teman baru dan keluarga baru. Gimana ga mau deket sama temen-temen kalo kita terkadang kalo nugas bisa 24 jam atau lebih bareng-bareng terus. Yaak, semua karena tugas besar yang sangat luar biasa 'indah' itu. Seringkali kita nginep di sekre bareng-bareng. Bangun pagi abis tidur di sekre, kesiangan, terus langsung masuk kelasdan belum mandi juga udah biasa. I'm gonna miss those moments. Gila karena tugas tapi dihadapi rame-rame jadi yaaa sudah lah. Haha. Belum lagi kalau di himpunan lagi ada kegiatan yang waktunya iris mengiris alias beririsan sama kegiatan akademik. Nyamnyamnyam. Tinggal tunggu waktu tepar kalo kondisi lagi nggak fit. Tingkat 2 itu bagaikan perpindahan suhu yang ekstrim, dari mode santai sewaktu TPB berubah jadi mode 'Gilaaak, gue bentar lagi mati!'..
Tingkat 3 nih. Di liburannya, gue udah jadi 'pengkader'. Gue udah ngosjurin anak orang. Gue yang tahun sebelumnnya di-SPARTA sekarang udah nge-SPARTA. Wew. Ditambah beberapa kegiatan himpunan lain yang gue punya tanggung jawab juga dan sebagian besar udah tumpuk menumpuk waktu bahkan resource-nya. Lucu deh, tiap ada rapat terkadang ketemunya orang yang itu lagi itu lagi. Hahaha. Panik juga bareng-bareng jadinya. Intinya, dimulailah kehidupan tingkat 3 ini dengan seabrek kegiatan :D
Sekarang, untuk kegiatan akademisnya gimana? Hmm, kalo kata anak ITB, biasanya tingkat 3 itu, tingkat ter-'nggak waras' yang pernah ada. Level dewanya selama 4 tahun kuliah. Haha. Gue sendiri terkadang merupakan tipikal orang yang bakal mikir di awal "mati nih gue, mati nih gue", padahal sebenernya setelah dijalani, ya udah, gue jalani dengan seloooow. Gue jalani aja semuanya dengan santai. Em, kadang stres sih kalo udah keterlaluan, tapi wajar dong namanya juga manusia yang masih bisa jenuh. Asal ga sampe depresi aja. Hehe. Hari pertama masuk semester 5 atau hari pertama perkuliahan di tingkat 3, gue udah dapet tugas kecil. Ya, tugas kecil yang udah mulai menyentuh kodingan. Gila ga tuh! Rrr, biasa aja sih, namanya juga IF, apaan lagi tugasnya kalo kaga ngoding. Haha. Pokoknya tingkat 3 itu luar biasa kejam deh. Kacau. Gue beneran sampe jadi penyakitan sejak pertengahan semester 5. Sampai-sampai gue pernah diculik dan dibawa pulang ke Cirebon gara-gara tewas. Yah, itu karena gue yang ga bisa jaga kesehatan sih.
Masuk ke semester 6, yang katanya semester paling tidak bisa menghela nafas lega ini, entah kenapa pas awal-awal gue merasa masih agak lancar. Ga segila semester sebelumnya. Padahal katanya bakal jadi semester paling 'unforgettable'. Sampai masa uts, kegiatan akademis dan himpunan masih bisa gue handle dengan cukup baik. Selewat itu, gue beneran hampir mati. 'Dementor's kiss' datengnya ga kira-kira, belum lagi ditambah dengan tugas himpunan yang kemarin itu sempat sedikit menyita waktu dan malah jadi molor kerjaannya. Huft. Belum lagi ditambah kehidupan gue di tempat lainnya *eh, emang gue hidup di mana lagi? haha*. Pokoknya, kehidupan keras pun melanda para mahasiswa semester 6. Tapi, mungkin bener yang senior gue pernah bilang dan udah gue rasain sendiri juga. Semester 6 itu paling berat, tapi kita sudah mulai terbiasa dengan itu semua dan juga sudah mulai menjalankan semuanya dengan 'ya sudahlah, kerjain aja daripada waktunya dipake buat ngeluh terus' atau mungkin juga kita sudah mengerti apa itu tawakkal dengan baik. Haha. And it was going well for me. Alhamdulillah lagi dan lagi, nilai akademis gue sebenernya naik kalo dibandingin sama semester 5. Haha.
Dari kehidupan 3 tahun itu, gue masih ngerasa, kok hidup gue stagnan ya? Gitu-gitu aja. Ga kayak orang lain. Gue berasa masih jalan di tempat, sedangkan orang lain mungkin udah lari marathon. Kayaknya gue lagi butuh satu motivasi baru yang bisa bikin gue mau mulai bergerak lagi buat ngejer ketinggalan gue dari orang lain. Tapi, sampai sekarang, kerjaan gue masih sama, cuma tidur-tiduran, main game, nonton film, makan dan tidur lagi. Hwaaaa. My life.
Di ITB, begitu masuk, gue dan teman-teman 2009 lainnya yang masih berseragam SMA dan pertama kali mengenakan jas almamater berwarna, hmm, let's say biru kehijau-hijauan
Tahun ini, akan memasuki tahun keempat gue di kampus yang insya Allah menjadi tahun terakhir gue memegang titel sebagai mahasiswa S1. Amin. Tapi, bayangan gue di Sabuga saat itu, hari-hari pertama gue menginjakkan kaki di kampus ini terasa lagi karena melihat kembali jas almamater a.k.a jamal yang bertebaran di kampus. Sejujurnya beberapa minggu yang lalu, gue sempat kehilangan jamal gue. Mm, ga bisa dibilang ilang juga sih, gue lupa naro jamal itu dimana. Kok lupa sih? Itu jamal loh? Gue bisa diamuk massa yang pengen banget masuk ITB nih kayaknya. Ya, namanya lupa, mau gimana lagi dong? Tenang, beberapa hari yang lalu udah ketemu kok. Emang kenapa sampe ilang? Ga bangga pake jamal ITB padahal kan ada lambang gajahnya di dada kiri? At one moment, I'm proud, way too proud. But for another moment, I'm gonna say, "Not that proud" <-- dengan meme Obama dan sejujurnya jamal gue kegedean -_____-. Dulu, gue pernah dikasih tau sama senior gue, di saat gue bangga karena gue dapet jas itu. Jas itu bukan cuma kebanggaan tapi juga tanggung jawab. Sempat gue tertegun sebentar. Tapi, gue masih terlalu egois dan cuek saat itu. Well, sampe sekarang sih. Hal itu sampai sekarang bikin gue bangga tapi juga malu kalo pake atribut apapun yang berbau ITB. Padahal ya, dulu pas gue mau masuk ITB nih, gantungan kunci gue ITB, terus gue sering pake pin ITB juga. Hahaha. Udah sih itu doang.
Ketika nomor registrasi peserta USM Terpusat gue dinyatakan diterima, di STEI pula, yang dulu katanya passing grade tertinggi, mungkin satu mimpi gue sudah terwujud. Kalau tidak salah pengumuman itu tanggal 12 Juni 2009. Tapi sayangnya, gue sempat menghela nafas terlalu panjang. I was late to walk on the right track. Nyesel? A little, but it was my mistake and i need to mend it :). Gue terlalu lamban melangkah dan sepertinya di tahun terakhir ini gue harus bisa lari kenceng, ga kayak kuda, tapi kayak cheetah <-- dari tadi analoginya lebay ya?
Di saat yang lain sudah berkontribusi, berkarya besar, menapaki karirnya, atau meraih mimpi-mimpi besar mereka, gue masih tidur-tiduran di kamar kosan and just doing nothing. Waktu gue STEI, gue ikutan PLO dengan hanya memenuhi syarat lulus, bahkan kuliah tpb juga gitu, haha. Begitu penjurusan, dagdigdug, super tegang, ga tau deh gue masuk jurusan apa yang penting gue ga kelempar ke Power *itu do'a gue*. Ga bermaksud gimana sama power loh, yang ada gue takut masuk power karena terlalu imba, out of my reach. Nah, kalo yang ini mun teu hilap mah tanggal 7 Juni 2010, penjurusan, gue buka ol.akademik.itb.ac.id <-- ini situs paling mengerikan buat anak ITB sepertinya, lol. Jreng jreng jreng! Keluar lah tulisan yang bilang kalo gue masuk Teknik Informatika. Okay! Life goes on! That was my first choice. Alhamdulillah, sejauh ini Allah masih memberikan hal yang gue inginkan dan semoga yang terbaik juga buat gue. Dari mulai masuk ITB dan STEI yang merupakan pilihan pertama gue, masuk IF yang juga pilihan pertama gue. Alhamdulillah. Cuma ucapan syukur yang bisa gue lakukan :). Nilai gue emang ancur-ancuran waktu TPB, ga kayak temen-temen gue yang terlalu jenius. Nilai gue pas-pasan dah. Haha. Masa setaun gue di TPB, gue sempet ikutan seleksi masuk dua unit pendidikan di kampus. Lolos. Tapi, gue ga bisa berkontribusi lebih banyak lagi di sana for some reasons. I mean gue gabut. Ya, gue gabut! Huft. Sorry. Padahal terkadang gue mau main ke unit-unit itu lagi, pengen menyalurkan hobi lama dan mendapatkan ilmu baru, pengen berkontribusi lagi. But I could just say sorry and regret now.
Selesai masa satu tahun gue di TPB dengan nilai gue yang ancur-ancuran dan kegabutan gue di unit. Gue ikut diklat OSKM sama ikutan SPARTA HMIF. Pengalaman berharga? Sangat berharga. Di OSKM, mata gue yang biasanya dipake merem doang jadi kebuka ngeliat kondisi kampus dan kondisi riil di masyarakat. Di SPARTA HMIF, gue dapet banyak teman baru, teman seangkatan yang selama 2 tahun di jurusan ini bareng-bareng terus. Susah senang menghadapi tugas di Informatika yang luar biasa. Infantri. Angkatan gue informatika 2009. Bangga di Infantri? Ga ah. Biasa aja. Kita deket karena situasi dan kondisi yang maksa kita untuk dekat. Gue baru bangga kalau di saat kita dipisahkan oleh situasi dan kondisi nantinya, di saat kita semua udah lulus bareng-bareng, entah dimana kita akan melanjutkan hidup kita, kita tetap ingat satu sama lain, tetap menjaga komunikasi kita, baru deh gue bakal bilang, gue bangga sepenuhnya sama kalian semua wahai Infantri. Sukses semua? Pastinya. Insya Allah. Amin.
Ngomong-ngomong tugas di informatika nih, gue sama beberapa teman yang baru keluar dari kelas Perilaku Organisasi pernah bercanda kalau Labtek V (tempat bernaungnya anak informatika) itu adalah Azkaban dengan dosen-dosennya jadi Dementor dan tugas yang melimpah di informatika sebagai Dementor's Kiss. Itu semua bikin anak-anak Labtek V hidupnya kayak Zombie. Hahaha. Mm, dosennya diibaratkan sebagai Dementor tapi sebenarnya ga ada yang segitu menyeramkannya kok, malahan baik-baik dan dosen-dosen terpilih yang sungguh luar biasa yang alhamdulillah lagi gue berkesempatan untuk dididik oleh beliau-beliau ini :)
Lanjut, masuk tingkat 2, gue baru merasakan TPB a.k.a Tahap Paling Bahagia di ITB ini memang benar begitu adanya. Masuk jurusan berjuta-juta kali lipat bikin stres sampe bikin gue jadi penyakitan. Ini serius. Jadi buat para mahasiswa baru berbahagialah kalian setahun ke depan. Buat yang baru pada masuk jurusan, persiapkanlah diri kalian. Perjuangan keras yang sesungguhnya baru akan kalian rasakan. Di tahun kedua ini, gue dapat teman-teman baru dan keluarga baru. Gimana ga mau deket sama temen-temen kalo kita terkadang kalo nugas bisa 24 jam atau lebih bareng-bareng terus. Yaak, semua karena tugas besar yang sangat luar biasa 'indah' itu. Seringkali kita nginep di sekre bareng-bareng. Bangun pagi abis tidur di sekre, kesiangan, terus langsung masuk kelas
Tingkat 3 nih. Di liburannya, gue udah jadi 'pengkader'. Gue udah ngosjurin anak orang. Gue yang tahun sebelumnnya di-SPARTA sekarang udah nge-SPARTA. Wew. Ditambah beberapa kegiatan himpunan lain yang gue punya tanggung jawab juga dan sebagian besar udah tumpuk menumpuk waktu bahkan resource-nya. Lucu deh, tiap ada rapat terkadang ketemunya orang yang itu lagi itu lagi. Hahaha. Panik juga bareng-bareng jadinya. Intinya, dimulailah kehidupan tingkat 3 ini dengan seabrek kegiatan :D
Sekarang, untuk kegiatan akademisnya gimana? Hmm, kalo kata anak ITB, biasanya tingkat 3 itu, tingkat ter-'nggak waras' yang pernah ada. Level dewanya selama 4 tahun kuliah. Haha. Gue sendiri terkadang merupakan tipikal orang yang bakal mikir di awal "mati nih gue, mati nih gue", padahal sebenernya setelah dijalani, ya udah, gue jalani dengan seloooow. Gue jalani aja semuanya dengan santai. Em, kadang stres sih kalo udah keterlaluan, tapi wajar dong namanya juga manusia yang masih bisa jenuh. Asal ga sampe depresi aja. Hehe. Hari pertama masuk semester 5 atau hari pertama perkuliahan di tingkat 3, gue udah dapet tugas kecil. Ya, tugas kecil yang udah mulai menyentuh kodingan. Gila ga tuh! Rrr, biasa aja sih, namanya juga IF, apaan lagi tugasnya kalo kaga ngoding. Haha. Pokoknya tingkat 3 itu luar biasa kejam deh. Kacau. Gue beneran sampe jadi penyakitan sejak pertengahan semester 5. Sampai-sampai gue pernah diculik dan dibawa pulang ke Cirebon gara-gara tewas. Yah, itu karena gue yang ga bisa jaga kesehatan sih.
Masuk ke semester 6, yang katanya semester paling tidak bisa menghela nafas lega ini, entah kenapa pas awal-awal gue merasa masih agak lancar. Ga segila semester sebelumnya. Padahal katanya bakal jadi semester paling 'unforgettable'. Sampai masa uts, kegiatan akademis dan himpunan masih bisa gue handle dengan cukup baik. Selewat itu, gue beneran hampir mati. 'Dementor's kiss' datengnya ga kira-kira, belum lagi ditambah dengan tugas himpunan yang kemarin itu sempat sedikit menyita waktu dan malah jadi molor kerjaannya. Huft. Belum lagi ditambah kehidupan gue di tempat lainnya *eh, emang gue hidup di mana lagi? haha*. Pokoknya, kehidupan keras pun melanda para mahasiswa semester 6. Tapi, mungkin bener yang senior gue pernah bilang dan udah gue rasain sendiri juga. Semester 6 itu paling berat, tapi kita sudah mulai terbiasa dengan itu semua dan juga sudah mulai menjalankan semuanya dengan 'ya sudahlah, kerjain aja daripada waktunya dipake buat ngeluh terus' atau mungkin juga kita sudah mengerti apa itu tawakkal dengan baik. Haha. And it was going well for me. Alhamdulillah lagi dan lagi, nilai akademis gue sebenernya naik kalo dibandingin sama semester 5. Haha.
Dari kehidupan 3 tahun itu, gue masih ngerasa, kok hidup gue stagnan ya? Gitu-gitu aja. Ga kayak orang lain. Gue berasa masih jalan di tempat, sedangkan orang lain mungkin udah lari marathon. Kayaknya gue lagi butuh satu motivasi baru yang bisa bikin gue mau mulai bergerak lagi buat ngejer ketinggalan gue dari orang lain. Tapi, sampai sekarang, kerjaan gue masih sama, cuma tidur-tiduran, main game, nonton film, makan dan tidur lagi. Hwaaaa. My life.
Minggu, 24 Juni 2012
Import Excel File To MySQL
Ada tujuh format file yang bisa di import ke dalam tabel basis data MySQL, yaitu:
1. CSV
2. CSV using LOAD DATA
2. CSV using LOAD DATA
3. Open Document Spreadsheet
4. SQL
5. Excel 97-2003 XLS Workbook
4. SQL
5. Excel 97-2003 XLS Workbook
6. Excel 2007 XLSX Workbook
7. XML
7. XML
Kalau import file dalam format .sql pasti bisa lah ya. Nah, sekarang coba buat yang excel format. Gue sempat coba langsung dari file excelnya, tapi hasilnya tidak sesuai harapan karena tipe datanya. Yang pernah gue alamin sih, bermasalah untuk tipe data DATE sama Decimal. Nah, buat yang DATE itu kalo mau langsung import dari file .xls atau .xlsx sebaiknya diubah dulu di excel formatnya jadi sesuai format tanggal kayak di MySQL. Kalo buat tipe data Decimal, gue juga masih ga ngerti. Kalo gue kemarin misal ada angka 329000. Nah, itu 0 nya jadi ilang semua. Oh iya, kalo di excel kan bisa bikin banyak sheet untuk banyak tabel di mysql. Sayangnya, ga bisa langsung dipindahin sekaligus, jadi harus per sheet untuk tiap tabel. Hm, atau mungkin bisa tapi gue belum tau caranya.
Cara yang paling aman untuk memindahkan isi satu sheet di excel itu pake file .csv. Gimana cara ngubah file excelnya? Tinggal file > save as > pilih format .csv aja kok :). Kalo udah dalam bentuk .csv, kita bisa import file pake option csv atau csv using load data. Bedanya apa? Kalo csv using local data ada pilihan use local keyword-nya. haha. Langsung aja deh, ini langkah-langkahnya.
1. Header nama kolom yang ada di file excel disamain sama yag di basis data MySQL, tipe datanya juga kalo bisa.
2. Simpan ke dalam format .csv.
3. Buka basis datanya sampai ke bagian tabel. Contoh: localhost>nama basis data>nama tabel
4. Pilih import di tab menu atas, terus pilih csv atau csv using load data.
5. Klik 'Go' yang ada di bagian pojok kanan bawah.
6. Lihat hasilnya :)
Oh, iya. Pada langkah ke-3 juga bisa masuk sampe nama basis data aja, dengan langkah yang sama, itu bakal bikin tabel baru. Kalo pake itu, ada pilihannya apakah baris pertama akan dijadikan sebagai nama kolom. Piliihan itu dicentang aja :). Jadi deh. Tapi, kalo pake itu, tipe datanya suka jadi ngaco-ngaco gitu. Hehehehe. Silakan dicoba aja deh.
Jumat, 22 Juni 2012
Kerja Praktik [Part 3]
Last word from previous post is Die. why? Karena selama ini gue hampir belum pernah ngedokumen dengan baik dan benar. Mulai belajar bikin dokumen itu waktu semester 4 di mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Ada 3 tubes, tapi di semua tugas itu, gue cuma ngerjain bagian yang gue dapet doang. Jadi, gue ga ngerti gimana caranya bikin keseluruhan dokumen dengan benar. Lanjut, bikin dokumen Sistem Informasi. Di situ juga sama, gue lebih sering bikin bagian-bagian yang gue dapet doang tanpa mempelajari keseluruhan dokumen.
Buat bikin dokumen tadinya mau nunggu template dari pembimbing, tapi karena ga dateng-dateng terus Hasby dapet contoh dokumen dari ka Atin, jadinya pake template itu deh. Begitu dapet dokumen, ngeliat sekilas. Wow! Isinya banyak banget *tambah mati*. Diliat lagi. Wew! Ini dokumennya gabungan RPL sama SI *mati beneran*. Gue pun mencoba mulai buka StarUML lagi. Mulai bikin usecase, liat-liat diagra dan gimana cara buatnya. Gue udah lupa aja gimana caranya. Haha. Mengingat-ngingat juga icon ini buat apa, simbol itu buat apa. Ya, kembali mengingat-ngingat sambil buka-buka dokumen lama. Oh, iya, gue juga dapet contoh dokumen RPL dari Ical yang emang asisten RPL dan orang yang terlalu imba di angkatan gue. Terpercaya lah ya dokumennya. Haha.
Udah sedikit inget, sambil ngikutin template, mulai deh bikin usecase diagram, lanjut ke kelas analisis, bikin sequence diagram, dan seterusnya sampai model perancangan. Ga cuma RPL sama SI ternyata. Tiba-tiba ada subbab yang isinya ERD a.k.a Entity Relationship Diagram yang dulu dipelajari di Basis Data. Graor lagi. Gue mencoba buka visio. Cari-cari diagram ERD, terus ga nemu-nemu. Tanya om google dapetnya yang buat skema basis data. Akhirnya gue tanya temen gue yang tiap gue sekelompok sama dia, pasti dia yang bikin ERD. Gue coba tanya Aul, terus dia bilang dia buatnya pake Basic Flowchart. Oke. Pantesan gue ga nemu-nemu tuh diagram, soalnya gue nyari di bagian Software and Database. Bikin ERD-nya emang ga sulit, apalagi tabel-tabelnya udah ada. Jadi tinggal translasi dari basis datadi MySQL ke bentuk ERD doang. Kalo ternyata ngaco, maaf deh. Haha. Beres itu, lanjut bikin skema basis data. Ngisi daftar tabel. Selesai deh. Emm, bentar. Baru inget ada yang kelewat, di bagian antarmuka kayaknya belum ditambahin method-methodnya gitu. Haha. Ya udah lah ya, ntar aja. *males*
Buat bikin dokumen tadinya mau nunggu template dari pembimbing, tapi karena ga dateng-dateng terus Hasby dapet contoh dokumen dari ka Atin, jadinya pake template itu deh. Begitu dapet dokumen, ngeliat sekilas. Wow! Isinya banyak banget *tambah mati*. Diliat lagi. Wew! Ini dokumennya gabungan RPL sama SI *mati beneran*. Gue pun mencoba mulai buka StarUML lagi. Mulai bikin usecase, liat-liat diagra dan gimana cara buatnya. Gue udah lupa aja gimana caranya. Haha. Mengingat-ngingat juga icon ini buat apa, simbol itu buat apa. Ya, kembali mengingat-ngingat sambil buka-buka dokumen lama. Oh, iya, gue juga dapet contoh dokumen RPL dari Ical yang emang asisten RPL dan orang yang terlalu imba di angkatan gue. Terpercaya lah ya dokumennya. Haha.
Udah sedikit inget, sambil ngikutin template, mulai deh bikin usecase diagram, lanjut ke kelas analisis, bikin sequence diagram, dan seterusnya sampai model perancangan. Ga cuma RPL sama SI ternyata. Tiba-tiba ada subbab yang isinya ERD a.k.a Entity Relationship Diagram yang dulu dipelajari di Basis Data. Graor lagi. Gue mencoba buka visio. Cari-cari diagram ERD, terus ga nemu-nemu. Tanya om google dapetnya yang buat skema basis data. Akhirnya gue tanya temen gue yang tiap gue sekelompok sama dia, pasti dia yang bikin ERD. Gue coba tanya Aul, terus dia bilang dia buatnya pake Basic Flowchart. Oke. Pantesan gue ga nemu-nemu tuh diagram, soalnya gue nyari di bagian Software and Database. Bikin ERD-nya emang ga sulit, apalagi tabel-tabelnya udah ada. Jadi tinggal translasi dari basis datadi MySQL ke bentuk ERD doang. Kalo ternyata ngaco, maaf deh. Haha. Beres itu, lanjut bikin skema basis data. Ngisi daftar tabel. Selesai deh. Emm, bentar. Baru inget ada yang kelewat, di bagian antarmuka kayaknya belum ditambahin method-methodnya gitu. Haha. Ya udah lah ya, ntar aja. *males*
Kerja Praktik [Part 2]
Hari Jum'at ini, gue udah mulai masuk kerja praktik minggu ke 4. Sudah 3 minggu, gue kerja praktik. Ah, tadinya gue mau mendedikasikan seluruh postingan mengenai kerja praktik Tim INTI (sebutan dari gue buat tim kape gue) di kpinfantri09. Nah, berhubung begitu gue baca-baca lagi cerita teman-teman seangkatan gue yang luar biasa itu. Gue jadi males posting di sana. Haha.
Kalau kerjaan teman-teman gue itu oke-oke, seru-seru, 'kerja banget'. Gue cuma berasa dapat tugas besar yang kayak biasa. Sebelumnya gue udah bilang, tim INTI dapet kerjaan bikin mobile app buat blackberry sama android nih. Terus datanya bakal di-retrieve dari web service. Awalnya bagi tugas gini, si Hasby mau android. Oke. Tersisa dua pilihan lain buat gue sama Hapsari. Gue ga mau blackberry karena inget cerita salah satu senior yang bilang kalo develop blackberry itu malesin. Jadi, gue milih web service dan kebetulan juga, Hapsari punya handset blackberry sehingga bisa langsung dicoba di handset.
Pembagian tugas beres. Mulai kerja. Hari-hari pertama kerja, gue nungguin data dari pembimbing yang bakal dipake buat aplikasi ini. Oh iya, sejauh ini aplikasi yang kami buat dikasih nama sama si Hasby INTI live! Nah, di hari kedua atau ketiga *maap lupa*, akhirnya kami dapat tuh si datanya. Sempat ditanya, untuk basis datanya mau pakai MySQL atau Oracle. Berhubung lebih familiar dengan MySQL, jadi ya pake MySQL deh. Hehe.
Begitu dapet data, gue yang kebagian ngerjain web service mulai mencoba masuk-masukin tuh data ke tabel. Bikin basis data dan mencari tahu gimana caranya convert .xls buat dijadiin .sql. Pokoknya gimana caranya masuk ke basis data deh. Di awal per-kape-an, gue masih semangat ngerjain tugas kp ini. Sorenya gue juga udah langsung coba-coba mau ngerjain aja. Tapi, internet rumah gue mati dan ga bisa googling. Terus panik sendiri, terus bete sendiri. Padahal kalo hari itu ga jadi juga ga masalah. Tapi, masih 'agak' semangat kape saat itu. Beruntung, malamnya internet pun kembali sehat. Nah, setelah tanya-tanya om google akhirnya terjawab deh caranya konversi. Ini ilmu pertama yang gue dapet. Nanti bakal gue kasih tau caranya di postingan lain.
Selesai konversi mengkonversi, gue disuruh hasby coba-coba bikin web service pake .NET gitu. Terus ga jadi pake itu. Gue juga ga mau pake JSP karena udah terlalu pundung sama JSP gara-gara tugas besar progin 3. I hate JSP!!! Yay, ujung-ujungnya kembali ke php. Setelah kembali menjelajah google yang cerita banyak tentang web service, gue memutuskan pake php dan JSON. Bisa juga pake php dan xml terus soap gitu. Cari yang gampang aja deh. Sempat dikasih tau sama salah satu senior lagi, kak atin, pake JSON di php tinggal pake json_encode sama json_decode. So then, problem solved. Gue lanjut bikin query-query sama fungsi di php buat nge-retreive data. Ga ada yang aneh-aneh, gue cuma pake query select, group by, dan querynya sama sekali ga ribet. Sejauh ini, semua fungsi query udah jadi. Kecuali, ada kebutuhan lain yang kelewat. Untuk alasan itu, gue jadi paling gabut di antara kami bertiga. Haha.
Di minggu kedua, Hapsari sudah beres bikin prototype buat antarmuka di android. Hapsari nemu tools yang super oke buat bikin mockup. Namanya pencil. Buat yang mau nyobain, here is the site Pencil. Pencil ini juga bisa jadi add-on di Firefox, tapi baru sampai version 11. Prototype itu akhirnya ditunjukkin ke pembimbing. Setelah setuju dengan mockup yang dibikin. Mulai deh, Hapsari sama Hasby ngoding buat interface INTI live! Dan gue? Gabut. Main sims social, baca komik, chatting, dan bengong.
Beres ngasih liat mockup, ternyata kami harus membuat dokumen perancangan gitu yang ada SRS-IDnya gitu deh. Graor. Gue inger itu ada di dokumen SI. Terus Hapsari sama Hasby bilang itu mah dari jaman RPL juga udah ada. Nanananana, Dan gue ga pernah inget -___-. Gue yang menggabut ini akhirnya dapet kerjaan ngedokumen. Bagian 'nyampah' *sorry for the unappropriate word* yang paragraf-paragraf panjang gitu dikerjain sama Hasby. Terus gue sisanya. Die die die die die!
To be continued...
Kalau kerjaan teman-teman gue itu oke-oke, seru-seru, 'kerja banget'. Gue cuma berasa dapat tugas besar yang kayak biasa. Sebelumnya gue udah bilang, tim INTI dapet kerjaan bikin mobile app buat blackberry sama android nih. Terus datanya bakal di-retrieve dari web service. Awalnya bagi tugas gini, si Hasby mau android. Oke. Tersisa dua pilihan lain buat gue sama Hapsari. Gue ga mau blackberry karena inget cerita salah satu senior yang bilang kalo develop blackberry itu malesin. Jadi, gue milih web service dan kebetulan juga, Hapsari punya handset blackberry sehingga bisa langsung dicoba di handset.
Pembagian tugas beres. Mulai kerja. Hari-hari pertama kerja, gue nungguin data dari pembimbing yang bakal dipake buat aplikasi ini. Oh iya, sejauh ini aplikasi yang kami buat dikasih nama sama si Hasby INTI live! Nah, di hari kedua atau ketiga *maap lupa*, akhirnya kami dapat tuh si datanya. Sempat ditanya, untuk basis datanya mau pakai MySQL atau Oracle. Berhubung lebih familiar dengan MySQL, jadi ya pake MySQL deh. Hehe.
Begitu dapet data, gue yang kebagian ngerjain web service mulai mencoba masuk-masukin tuh data ke tabel. Bikin basis data dan mencari tahu gimana caranya convert .xls buat dijadiin .sql. Pokoknya gimana caranya masuk ke basis data deh. Di awal per-kape-an, gue masih semangat ngerjain tugas kp ini. Sorenya gue juga udah langsung coba-coba mau ngerjain aja. Tapi, internet rumah gue mati dan ga bisa googling. Terus panik sendiri, terus bete sendiri. Padahal kalo hari itu ga jadi juga ga masalah. Tapi, masih 'agak' semangat kape saat itu. Beruntung, malamnya internet pun kembali sehat. Nah, setelah tanya-tanya om google akhirnya terjawab deh caranya konversi. Ini ilmu pertama yang gue dapet. Nanti bakal gue kasih tau caranya di postingan lain.
Selesai konversi mengkonversi, gue disuruh hasby coba-coba bikin web service pake .NET gitu. Terus ga jadi pake itu. Gue juga ga mau pake JSP karena udah terlalu pundung sama JSP gara-gara tugas besar progin 3. I hate JSP!!! Yay, ujung-ujungnya kembali ke php. Setelah kembali menjelajah google yang cerita banyak tentang web service, gue memutuskan pake php dan JSON. Bisa juga pake php dan xml terus soap gitu. Cari yang gampang aja deh. Sempat dikasih tau sama salah satu senior lagi, kak atin, pake JSON di php tinggal pake json_encode sama json_decode. So then, problem solved. Gue lanjut bikin query-query sama fungsi di php buat nge-retreive data. Ga ada yang aneh-aneh, gue cuma pake query select, group by, dan querynya sama sekali ga ribet. Sejauh ini, semua fungsi query udah jadi. Kecuali, ada kebutuhan lain yang kelewat. Untuk alasan itu, gue jadi paling gabut di antara kami bertiga. Haha.
Di minggu kedua, Hapsari sudah beres bikin prototype buat antarmuka di android. Hapsari nemu tools yang super oke buat bikin mockup. Namanya pencil. Buat yang mau nyobain, here is the site Pencil. Pencil ini juga bisa jadi add-on di Firefox, tapi baru sampai version 11. Prototype itu akhirnya ditunjukkin ke pembimbing. Setelah setuju dengan mockup yang dibikin. Mulai deh, Hapsari sama Hasby ngoding buat interface INTI live! Dan gue? Gabut. Main sims social, baca komik, chatting, dan bengong.
Beres ngasih liat mockup, ternyata kami harus membuat dokumen perancangan gitu yang ada SRS-IDnya gitu deh. Graor. Gue inger itu ada di dokumen SI. Terus Hapsari sama Hasby bilang itu mah dari jaman RPL juga udah ada. Nanananana, Dan gue ga pernah inget -___-. Gue yang menggabut ini akhirnya dapet kerjaan ngedokumen. Bagian 'nyampah' *sorry for the unappropriate word* yang paragraf-paragraf panjang gitu dikerjain sama Hasby. Terus gue sisanya. Die die die die die!
To be continued...
Kamis, 21 Juni 2012
Whining
hahaha, kayaknya gue termasuk orang yang masih sering mengeluh. gue mau mencoba menghindari keluhan-keluhan itu. tapi, tetep aja masih terlalu banyak hal yang gue keluhkan. entah gue ngeluh sama orang tua, sama temen-temen, atau sama diri gue sendiri. masih terlalu banyak hal yang gue bisa keluhkan.
sebenernya, setelah gue mengeluarkan semua keluh kesah gue itu, terkadang gue merasa sedikit lebih tenang. tapi, setelah dipikir-pikir, ngapain juga tadi gue ngeluh mulu. waktu gue buat ngeluh akan alangkah lebih bermanfaat kalau gue buat menyelesaikan segala keluh kesah gue itu. sudah lama, gue mencoba berhenti mengeluh. tapi toh, gue masih manusia biasa yang terkadang punya amanat yang harus gue pegang yang terkadang gue ngerasa itu adalah beban. i try to stop whining.
gue tiba-tiba pengen posting hal ini karena ngeliat status-status facebook dan tuit-tuit yang isinya keluhan -keluhan para pemilik akun tersebut yang sepertinya ingin diketahui orang lain kalau mereka sedang bermasalah. haha. well, i have been in that phase ^^. tapi, sepertinya lebih menyenangkan kalau orang lain tidak tahu kalau kita sedang berada dalam masalah apapun *well, ga semua friend atau follower lo perlu tau kan?*. gue ga nyangkal gue pernah begitu, masih, atau malah sering. tuliisan ini juga teguran buat diri sendiri kok, biar gue ga mudah mengeluh. no more whining! jalani aja dengan ikhlas dan berusaha menjalani semuanya bukan sebagai beban. Itu sugesti yang gue tanamkan dalam diri gue sendiri kalo udah mulai jenuh, stres, atauhampir depresi *mungkin*. haha. keep a good work then.
sebenernya, setelah gue mengeluarkan semua keluh kesah gue itu, terkadang gue merasa sedikit lebih tenang. tapi, setelah dipikir-pikir, ngapain juga tadi gue ngeluh mulu. waktu gue buat ngeluh akan alangkah lebih bermanfaat kalau gue buat menyelesaikan segala keluh kesah gue itu. sudah lama, gue mencoba berhenti mengeluh. tapi toh, gue masih manusia biasa yang terkadang punya amanat yang harus gue pegang yang terkadang gue ngerasa itu adalah beban. i try to stop whining.
gue tiba-tiba pengen posting hal ini karena ngeliat status-status facebook dan tuit-tuit yang isinya keluhan -keluhan para pemilik akun tersebut yang sepertinya ingin diketahui orang lain kalau mereka sedang bermasalah. haha. well, i have been in that phase ^^. tapi, sepertinya lebih menyenangkan kalau orang lain tidak tahu kalau kita sedang berada dalam masalah apapun *well, ga semua friend atau follower lo perlu tau kan?*. gue ga nyangkal gue pernah begitu, masih, atau malah sering. tuliisan ini juga teguran buat diri sendiri kok, biar gue ga mudah mengeluh. no more whining! jalani aja dengan ikhlas dan berusaha menjalani semuanya bukan sebagai beban. Itu sugesti yang gue tanamkan dalam diri gue sendiri kalo udah mulai jenuh, stres, atau
One Little Wish
Prolog : I love travelling but I hardly have time and money. haha.
Dulu, gue sering banget diajak sama papa jalan-jalan. Entah kemana yang penting jalan-jalan. Dari gue baru bisa jalan sampai SMP, gue masih sering diajak melancong sama papa. Ga jauh. Tapi, bikin cukup bikin gue seneng. Gue paling sering diajak berlibur ke Yogyakarta dan Pangandaran. Dua tempat yang paliiiiing gue inget karena dulu gue sekeluarga udah terlalu sering ke sana. Keduanya punya pantai yang indah which makes me love beach. Gue suka ke pantai. Mendengar suara terpaan ombak di pantai, melihat sunrise ataupun sunset. Angin pantai yang tentu saja kencang dan dingin namun masih terasa panas karena terkena sinar matahari langsung yang cukup menyengat. Bersepeda ria di sepanjang pantai di sore hari. Gue kangen itu semua. Dulu, gue suka berlari-lari berkejaran bersama ombak. Hal yang satu ini diajarin sama papa. Perasaan terseret ombak, ketika kita berdiri di pantai lalu kaki kita disapu oleh ombak. Jadi inget, dulu ada kejadian lucu, mama pernah jatuh karena sapuan ombak tersebut ketika beliau senderan di perahu. Kontan semua keluarga yang ngeliat langsung ketawa. Love you, mom.
Waktu kecil, gue sering main ke pelabuhan dan pantai yang ada di Cirebon. Kalau hari Minggu pagi, gue biasanya dihadapkan dengan dua buah pilihan: nonton kartun atau ikut pergi sama papa naik motor Vespa coklat *yang sampai sekarang masih bertengger di rumah* atau kalau mama mau ikut ya kita naik mobil jadinya. Sehabis Subuh biasanya gue berangkat dari rumah buat ngeliat sunrise di pelabuhan. Kenapa di sana? Kenapa ga di pantai Kejawanan? Soalnya, bisa sekalian sarapan pagi dengan nasi jamblang yang cukup terkenal di Cirebon selain nasi jamblang Mang Doel. Hehe. It just feels great to watch the sun comes up from the place where it's hidden all night long.
Terkadang, sore hari sepulang gue sekolah, gue suka diajak pergi cari jajanan sambil keliling kota Cirebon *yang saking kecilnya cukup sekitar 30 menit sudah terjelajahi semua*, terus berhenti di Kejawanan untuk melihat sunset. Still, I love the color of the sun. Pulangnya, biasanya kita beli gorengan, tahu tegal sama pisang goreng buat camilan di rumah. Tapi, semua kebiasaan itu sudah mulai menghilang saat gue SMA.
Di bangku SMA, gue sempat sering banget pergi ke pantai untuk sekedar melepas lelah bersama teman-teman gue yang juga satu ekskul filmmaker81. Bahkan, kita pernah pergi ke pantai Tirtamaya di Indramayu di hari bebas kita setelah UAS *biasanya satu minggu sebelum bagi rapot itu looh*. We played there. Sampai sekarang gue juga masih suka sama pantai dengan keindahan ombaknya serta keindahan warna mentari pagi dan mentari senja di langit sana.
Terus One Little Wish-nya apa?
Gue pengen punya mobil sendiri terus gue mau menjajal mobil gue mengelilingi seluruh pantai yang ada di Pulau Jawa dan Bali. Gue pengen menelusuri ujung pantai di Jawa Barat sampai bagian paling Timur dari Bali. Gue cuma pengen ngikutin kemana mobil gue ngebawa gue pergi. Yaaa, asal injak gas terus melancong bebas kayak dibawa angin. Itu old wish gue. Udah lama banget gue pengen ngelakuin itu. Tapi, masih entah kapan tercapainya. Sekarang cuma bisa berharap suatu saat nanti gue bakal punya banyak waktu luang dan cukup uang *lebih malah bagus* buat ngewujudin itu semua. Just wish for the best :)
Sabtu, 16 Juni 2012
Kerja Praktik
Sudah sekitar 2 minggu gue kerja praktek di salah satu perusahaan telekomunikasi di Bandung. Kerja praktek merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana. Sebelumnya, gue benar-benar ga tau kp itu bakal kayak gimana. Gue jalanin aja semua dan mengikuti aliran seperti biasanya. Sampai tiba saatnya gue harus apply buat kp. Alhamdulillah gue sama kelompok kp gue diterima untuk percobaan pertama apply kp. Ternyata langkah kami masih dipermudah oleh Yang Maha Kuasa :)
Awal bulan Juni ini pun gue sudah mulai 'ngantor'. Memang ada aturan tersendiri yang harus ditaati selama kp dari perusahaannya. Seperti aturan waktu kerja sampai pakaian sopan yang harus dikenakan selama kp. Nah, untuk urusan waktu kayaknya hal yang satu ini gue sangat beruntung. Di aturan tertulis disebutkan jadwal kp itu hari senin-jumat pukul 07.30-12.00. Ya, kayak jam anak sekolahan. Bahkan lebih sebentar. Itupun dari pembimbingnya, kami dibebaskan mau datang atau tidak selama kerjaan kita ber progress :D. Yang jadi sedikit masalah buat gue adalah aturan mengenai pakaian. Sejak gue kuliah dan lepas seragam, gue seperti mendapatkan kebebasan tersendiri untuk memakai 'baju cozy' gue. Kaos dan celana jeans. Ditambah sendal jepit emang jadi kostum favorit gue. Selama itu ga jadi masalah, i love to wear that outfit. Hehe.
Kali ini, selama 2 bulan kp, gue diharuskan menggunakan baju rapi which is kemeja, blouse, atau sebangsanya dan celana atau rok bahan. That's matter to me. Haha. Sekarang soal kerjaan. Gimana ya? Gitu dehh. Ga mejelaskan banget ya gue? Sorry. Pokoknya kerjaan gue di kantor cuma baca komik sambil main sims social di facebook. Haha. Becanda kok. Ga cuma itu kerjaan gue. Tapi cuma lebih sedikit aja dari yang lain karena temen kelompok kp gue yang satu super imba dan yang satu lagi super ambisius. Haha. Gue kasih tau garis besar proyek yang dikerjain aja deh. Intinya disuruh bikin mobile app buat bb sama android pake web service juga. Yah, semoga aja proyek ini bisa berjalan dengan baik dan lancar :) By the way, kalo ada yang mau tau cerita tentang dunia per-kp-an terutama dari temen-temen informatika itb 2009 bisa langsung aja buka kpinfantri09. Gue juga sepertinya akan lebih sering cerita tentang kp di situ. *padahal baru ngepost sekali disana, hehe* Well, see you soon! :D
Awal bulan Juni ini pun gue sudah mulai 'ngantor'. Memang ada aturan tersendiri yang harus ditaati selama kp dari perusahaannya. Seperti aturan waktu kerja sampai pakaian sopan yang harus dikenakan selama kp. Nah, untuk urusan waktu kayaknya hal yang satu ini gue sangat beruntung. Di aturan tertulis disebutkan jadwal kp itu hari senin-jumat pukul 07.30-12.00. Ya, kayak jam anak sekolahan. Bahkan lebih sebentar. Itupun dari pembimbingnya, kami dibebaskan mau datang atau tidak selama kerjaan kita ber progress :D. Yang jadi sedikit masalah buat gue adalah aturan mengenai pakaian. Sejak gue kuliah dan lepas seragam, gue seperti mendapatkan kebebasan tersendiri untuk memakai 'baju cozy' gue. Kaos dan celana jeans. Ditambah sendal jepit emang jadi kostum favorit gue. Selama itu ga jadi masalah, i love to wear that outfit. Hehe.
Kali ini, selama 2 bulan kp, gue diharuskan menggunakan baju rapi which is kemeja, blouse, atau sebangsanya dan celana atau rok bahan. That's matter to me. Haha. Sekarang soal kerjaan. Gimana ya? Gitu dehh. Ga mejelaskan banget ya gue? Sorry. Pokoknya kerjaan gue di kantor cuma baca komik sambil main sims social di facebook. Haha. Becanda kok. Ga cuma itu kerjaan gue. Tapi cuma lebih sedikit aja dari yang lain karena temen kelompok kp gue yang satu super imba dan yang satu lagi super ambisius. Haha. Gue kasih tau garis besar proyek yang dikerjain aja deh. Intinya disuruh bikin mobile app buat bb sama android pake web service juga. Yah, semoga aja proyek ini bisa berjalan dengan baik dan lancar :) By the way, kalo ada yang mau tau cerita tentang dunia per-kp-an terutama dari temen-temen informatika itb 2009 bisa langsung aja buka kpinfantri09. Gue juga sepertinya akan lebih sering cerita tentang kp di situ. *padahal baru ngepost sekali disana, hehe* Well, see you soon! :D
Published with Blogger-droid v2.0.6
Minggu, 03 Juni 2012
One Day
The story began with waking up early in the morning :)
Gue bangun subuh-subuh. Mandi. Siap-siap karena rencana berangkat jam 6. Sejujurnya kemarin adalah pertama kalinya gue mandi pagi lagi setelah beberapa bulan terakhir. Eh, bukan gue ga pernah mandi pagi, maksudnya mandi di waktu Subuh. Soalnya, kalau kuliah jam 7 aja, palingan gue baru mandi jam setengah 7. Hahaha. It was just cold! Brrrrrr. Di tambah lagi, begitu keluar pintu kosan, angin pagi kota Bandung yang dingin pun berhembus dan serasa menusuk tulang. *lebay banget* Untuk mengawali hari, gue yang kelaperan memutuskan untuk sarapan dulu. Alhasil, duduk manislah gue di tempat jualan bubur. Udara dingin tapi masih segar ditambah semangkuk bubur dan segelas teh yang masih hangat. Alhamdulillah, nikmat :)
Site pertama yang kami datangi adalah Plaza Indonesia. Loh? Kok ke mall? Di situ kan ada perkantorannya dan Aul ada perlu dulu ke sana. Sekalian nungguin Ical yang katanya mau ikut lagi bikin TOR buat dia kape. Ada Beer juga bareng Ical, tapi ga sempet ketemu. Hmm. Sekitar pukul 1, perut-perut kami udah mulai berdendang ria. Kami pun memutuskan untuk makan siang di PI dan mencari tempat makan yang terbilang paling murah di sana. Hahahaha. Maklum kantong mahasiswa. Bahkan Rey bilang kalo kita ngegembel banget di sana. Memang sih, kalo ngeliat sekeliling, yang lain itu berdasi, berjas, rapi, orang kantoran, banyak bule. Nah, kita cuma segerombolan mahasiswa berkaos, jeans, sandal, dan ga ada rapi-rapinya deh! Hahaha. Oh, iya, di jam makan siang ini si Ical udah ikut bergabung bersama geng gembel PI ini. Fufu. Dia doang yang pakaiannya berkemeja dan paling rapi.
Beres makan siang, kita nganterin Aul ke Kedubes Jepang tepat di samping PI. Rrrrr. Nunggu lagi dan ngegembel lagi di depan kedubes situ karena yang boleh masuk cuma yang berurusan doang. Ya sudahlah, nikmati saja panasnya Jakarta. Kalo ngegembel ga ada yang kenal juga toh. Ga lama, Aul udah beres dapetin passportnya dan kita bergegas ke TMII karena tersisa 3 jam lagi sebelum wahana balon udara ini ditutup.
Jakarta oh Jakarta! Kenapa macet dan panas sekali? Haha. Di mobil jadi berdelapan nih ditambah Ical. Dari delapan orang ini ada dua orang anak Jakarta, yaitu Danny sama Ical. Namun percuma, keduanya kaga ada yang apal jalan di Jakarta. Jadi, sambil telpon sana sini yang kira-kira tau jalan, kita sempet nyasar-nyasar dan salah jalan. Haha. Bolak-balik sana sini *gue ga ngerti jalan* sambil nyemangatin Marchy yang lagi nyetir. Setelah berjam-jam di jalan tol akhirnya ketemu tulisan TMII itu rasanyaaaaa. WOW! Sudah lewat dari pukul 4.30 saat kali keluar dari tol. Untungnya kami masih sempat sampai di Taman Mini dan mengunjungi wahana Balon Udara yang terletak di taman bunganya sebelum jam 5. Hoft. Sedikit lega.
Sesampainya di lokasi wahana, para petugas mencoba dulu menaikkan balon raksasa tersebut ke udara. Balonnya ga terbang jalan-jalan tapi cuma terbang secara vertikal. Tapi, tetep aja keamanan nomor satu. Bahkan, ada polisi loh yang jagain. Haha. Percobaan pertama katanya, angin masih dianggap terlalu kencang, jadi kami diperkenankan menunggu. Yaaa, pasti kita memilih menunggu lah mengingat perjuangan untuk sampai ke sana sangat berat.
Sembar menunggu, kami main ayunan, jalan-jalan di sekitar taman bunga dan ga lupa yang paling penting: foto! Sudah jam 5 lewat, dicoba lagi tuh balon dinaikin ke atas dan kali ini yang naik di dalamnya bukan hanya petugas tapi juga polisinya. Ketika balon turun kembali, kami diberitahu kalau bisa naik tapi ga bisa langsung berdelapan. Jadi dibagi dua gelombang deh *udah kayak ujian masuk aja*. Nah, gelombang pertama yang naik itu, gue, Aul, Danny, sama Reynald. Uggggh!! I want more! It felt great to be up there. The wind which blew our hair, the air, the view. Everything! Ga lupa juga foto-foto di atas sana. Haha. *teuteup*. Gelombang kedua ada Sasri, Sume, Ical, sama Marchy :). Gue ga tau apa yang terjadi di atas sana. Haha. Udah beres naik balon udara, kita masih mau mengelilingi taman bunga. Tapi karena ga sempet, ya liat-liat aja sebentar di sana sampai Maghrib dan berpose ria juga. Jadi photo session deh ini kayaknya. Well, it's a really fun day :)
Karena udah malem dan udah Maghrib, kita cari masjid buat sholat. Terus katanya masjid At-Tin yang biasa dipake nikahannya para seleb itu deket dari situ, kita pun sholat di sana. Megah dan mewah memang masjidnya. Di sana, kami sholat Maghrib dan sekaligus Isya. Langsung tancap gas pulang ke Bandung! Oh iya, di tengah jalan sebelum masuk pintu tol, kita pisah sama Ical kan dia anak Jakarte jadi dia pulang ke rumah naik taksi.
Di Rest Area, kita berhenti buat makan malem. Dikarenakan kantong yang semakin menipis, kita memutuskan untuk makan di restoran ayam goreng cepat saji paling terkenal yang gambarnya bapak tua itu. Selesai makan, tancap gas lagi sampai Bandung. Marchy was a really tough driver! Keren lah! Gue yang kosannya paling deket dari flyover setelah gerbang tol Pasteur langsung dianterin sampai kosan. Tengkyuuu teman-teman :3. Sampai kamar, gue taruh tas, nyalain laptop, baca komik bentar, dan langsung tepar! Haha.
Great great great day! :)
Gue bangun subuh-subuh. Mandi. Siap-siap karena rencana berangkat jam 6. Sejujurnya kemarin adalah pertama kalinya gue mandi pagi lagi setelah beberapa bulan terakhir. Eh, bukan gue ga pernah mandi pagi, maksudnya mandi di waktu Subuh. Soalnya, kalau kuliah jam 7 aja, palingan gue baru mandi jam setengah 7. Hahaha. It was just cold! Brrrrrr. Di tambah lagi, begitu keluar pintu kosan, angin pagi kota Bandung yang dingin pun berhembus dan serasa menusuk tulang. *lebay banget* Untuk mengawali hari, gue yang kelaperan memutuskan untuk sarapan dulu. Alhasil, duduk manislah gue di tempat jualan bubur. Udara dingin tapi masih segar ditambah semangkuk bubur dan segelas teh yang masih hangat. Alhamdulillah, nikmat :)
Selesai makan bubur, gue langsung naek angkot ke gerbang depan kampus, di mana sudah ada 3 orang teman saya yang lain: Aul, Sasri, Sume. Yeay! Rencana berangkat pukul 6 pun gagal. Pas gue dateng aja udah hampir jam setengah 7. Terus, sesaat setelah gue dateng, Marchy juga sampai di depan kampus. Nah, sembari menunggu dua teman yang lain, Danny dan Rey, temen-temen yang belum sarapan pada sarapan dulu deh. Marchy yang udah bawa bungkusan nasi sama gue yang udah sarapan nunggu di mobil Xenia abu-abu. Sekitar pukul setengah 8, akhirnya kita semua lengkap dan langsung menuju Jakarta!
Site pertama yang kami datangi adalah Plaza Indonesia. Loh? Kok ke mall? Di situ kan ada perkantorannya dan Aul ada perlu dulu ke sana. Sekalian nungguin Ical yang katanya mau ikut lagi bikin TOR buat dia kape. Ada Beer juga bareng Ical, tapi ga sempet ketemu. Hmm. Sekitar pukul 1, perut-perut kami udah mulai berdendang ria. Kami pun memutuskan untuk makan siang di PI dan mencari tempat makan yang terbilang paling murah di sana. Hahahaha. Maklum kantong mahasiswa. Bahkan Rey bilang kalo kita ngegembel banget di sana. Memang sih, kalo ngeliat sekeliling, yang lain itu berdasi, berjas, rapi, orang kantoran, banyak bule. Nah, kita cuma segerombolan mahasiswa berkaos, jeans, sandal, dan ga ada rapi-rapinya deh! Hahaha. Oh, iya, di jam makan siang ini si Ical udah ikut bergabung bersama geng gembel PI ini. Fufu. Dia doang yang pakaiannya berkemeja dan paling rapi.
Beres makan siang, kita nganterin Aul ke Kedubes Jepang tepat di samping PI. Rrrrr. Nunggu lagi dan ngegembel lagi di depan kedubes situ karena yang boleh masuk cuma yang berurusan doang. Ya sudahlah, nikmati saja panasnya Jakarta. Kalo ngegembel ga ada yang kenal juga toh. Ga lama, Aul udah beres dapetin passportnya dan kita bergegas ke TMII karena tersisa 3 jam lagi sebelum wahana balon udara ini ditutup.
Jakarta oh Jakarta! Kenapa macet dan panas sekali? Haha. Di mobil jadi berdelapan nih ditambah Ical. Dari delapan orang ini ada dua orang anak Jakarta, yaitu Danny sama Ical. Namun percuma, keduanya kaga ada yang apal jalan di Jakarta. Jadi, sambil telpon sana sini yang kira-kira tau jalan, kita sempet nyasar-nyasar dan salah jalan. Haha. Bolak-balik sana sini *gue ga ngerti jalan* sambil nyemangatin Marchy yang lagi nyetir. Setelah berjam-jam di jalan tol akhirnya ketemu tulisan TMII itu rasanyaaaaa. WOW! Sudah lewat dari pukul 4.30 saat kali keluar dari tol. Untungnya kami masih sempat sampai di Taman Mini dan mengunjungi wahana Balon Udara yang terletak di taman bunganya sebelum jam 5. Hoft. Sedikit lega.
Sesampainya di lokasi wahana, para petugas mencoba dulu menaikkan balon raksasa tersebut ke udara. Balonnya ga terbang jalan-jalan tapi cuma terbang secara vertikal. Tapi, tetep aja keamanan nomor satu. Bahkan, ada polisi loh yang jagain. Haha. Percobaan pertama katanya, angin masih dianggap terlalu kencang, jadi kami diperkenankan menunggu. Yaaa, pasti kita memilih menunggu lah mengingat perjuangan untuk sampai ke sana sangat berat.
Sembar menunggu, kami main ayunan, jalan-jalan di sekitar taman bunga dan ga lupa yang paling penting: foto! Sudah jam 5 lewat, dicoba lagi tuh balon dinaikin ke atas dan kali ini yang naik di dalamnya bukan hanya petugas tapi juga polisinya. Ketika balon turun kembali, kami diberitahu kalau bisa naik tapi ga bisa langsung berdelapan. Jadi dibagi dua gelombang deh *udah kayak ujian masuk aja*. Nah, gelombang pertama yang naik itu, gue, Aul, Danny, sama Reynald. Uggggh!! I want more! It felt great to be up there. The wind which blew our hair, the air, the view. Everything! Ga lupa juga foto-foto di atas sana. Haha. *teuteup*. Gelombang kedua ada Sasri, Sume, Ical, sama Marchy :). Gue ga tau apa yang terjadi di atas sana. Haha. Udah beres naik balon udara, kita masih mau mengelilingi taman bunga. Tapi karena ga sempet, ya liat-liat aja sebentar di sana sampai Maghrib dan berpose ria juga. Jadi photo session deh ini kayaknya. Well, it's a really fun day :)
Dari kiri ke kanan: Ical, Sasri, Sume, Marchy, Reynald, Danny, Raches, Aul |
Karena udah malem dan udah Maghrib, kita cari masjid buat sholat. Terus katanya masjid At-Tin yang biasa dipake nikahannya para seleb itu deket dari situ, kita pun sholat di sana. Megah dan mewah memang masjidnya. Di sana, kami sholat Maghrib dan sekaligus Isya. Langsung tancap gas pulang ke Bandung! Oh iya, di tengah jalan sebelum masuk pintu tol, kita pisah sama Ical kan dia anak Jakarte jadi dia pulang ke rumah naik taksi.
Di Rest Area, kita berhenti buat makan malem. Dikarenakan kantong yang semakin menipis, kita memutuskan untuk makan di restoran ayam goreng cepat saji paling terkenal yang gambarnya bapak tua itu. Selesai makan, tancap gas lagi sampai Bandung. Marchy was a really tough driver! Keren lah! Gue yang kosannya paling deket dari flyover setelah gerbang tol Pasteur langsung dianterin sampai kosan. Tengkyuuu teman-teman :3. Sampai kamar, gue taruh tas, nyalain laptop, baca komik bentar, dan langsung tepar! Haha.
Great great great day! :)
Langganan:
Postingan (Atom)